Pantai Srau (Pacitan)
Pantai ini terletak di Desa Candi
Kecamatan Pringkuku. Jaraknya sekitar 25 Km ke arah Barat dari pusat
kota Pacitan. Kita bisa mencapai lokasinya dengan kendaraan umum yang
biasa disebut colt atau kendaraan pribadi baik roda 2 maupun roda 4.
Untuk roda 3, bukannya diskriminasi yah, tapi emang medannya nggak
banget jadi jangan dicoba.
Secara informal, Pantai Srau dibagi
menjadi 3 lokasi. Lokasi pertama yang terletak paling dekat dengan pos
penjagaan masuk ke lokasi pantai ini. Pada lokasi pertama ini, yang
paling menonjol dan merupakan keunikannya dibandingkan tiga lokasi lain
adalah bebatuan karang yang mencuat dan banyak membentuk bukit di
sekeliling bibir pantai.
Untuk masalah perairannya, sangat jernih
dengan dominasi warna biru artinya tidak banyak alga dan kedalamannya
cukup mengerikan. Untuk kondisi wilayah pasang surutnya berpasir bukan
berbatu, serta ombaknya cukup ganas walau kadang tidak terlalu tinggi.
Lokasi
kedua terletak setelah kita menyusuri jalan aspal kecil dari pos
penjagaan di pintu masuk ke arah barat. Lokasi kedua ini merupakan
lokasi favorit bagi pengunjung atau wisatawan serta muda-mudi yang
sedang dimabuk asmara untuk berpacaran. Pada lokasi kedua ini disediakan
tempat duduk yang terbuat dari beton dengan posisi menghadap ke pantai.
Di lokasi inilah, bisa kita temui pedagang-pedagang minuman maupun
makanan menggelar dagangannya. Untuk kondisi pantainya sendiri, lokasi
kedua ini memiliki ombak yang cukup jinak, namun tetap berbahaya.
Kondisi pantai berpasir namun juga terdapat karang-karang namun tidak
sebanyak lokasi pertama. Bagian Pantai Srau inilah yang sering dijadikan
lokasi surfing, bukan hanya oleh penduduk lokal, namun juga oleh
wisatawan mancanegara. Yang khas dari tempat kedua ini dan wajib
dikunjungi adalah gua laut yang terletak pada di bagian paling timur
dari lokasi kedua ini.
Lokasi ketiga, yang merupakan lokasi favorit
saya, terletak di sebelah barat lokasi kedua atau terletak pada bagian
paling barat dari Pantai Srau tersebut. Pada
bagian ini terdapat fasilitas berupa anjungan kecil. Dari anjungan
tersebut kita dapat menikmati pemandangan sunset yang menawan. Pantainya
sendiri tidak terlalu menarik karena hanya merupakan teluk kecil yang
langsung menghadap ke Samudera Hindia, dengan kondisi pantai berpasir
dan ombak yang relatif kecil namun perairannya cukup dalam.
Di antara lokasi kedua dan ketiga, terdapat
tempat yang hanya diketahui oleh sedikit orang, terutama oleh nelayan
atau fishers yang terkadang menyambangi tempat ini. Pantai dengan lokasi
yang cukup sulit dijangkau karena merupakan bagian pantai yang
dikelilingi oleh bukit, sehingga untuk mencapainya kita harus naik turun
bukit (dalam arti sebenarnya!) dahulu. Namun rasa letih itu akan
terbayar karena di tempat itu, kita dapat berkecipak-kecipak air laut di
siang bolong tanpa takut kepanasan akibat adanya bukit yang menjulang
dan melindungi bagian pantai tersebut.
Selain itu, di lepas pantai dapat kita saksikan karang yang menyembul dan bentuknya mirip seperti ekor Hiu.
Dasar wilayah pasang surut di bagian pantai ini bukan berupa pasir melainkan batuan karang sehingga kita dapatmenyusuri pantai tanpa kaki kita harus terbenam pada pasir pantai dan di celah-celah batuan karang ini, terutama di tempat yang benar-benar terlindung dari sinar matahari, dapat kita temukan berbagai hewan laut seperti teripang, bintang laut, maupun landak laut.
Dasar wilayah pasang surut di bagian pantai ini bukan berupa pasir melainkan batuan karang sehingga kita dapatmenyusuri pantai tanpa kaki kita harus terbenam pada pasir pantai dan di celah-celah batuan karang ini, terutama di tempat yang benar-benar terlindung dari sinar matahari, dapat kita temukan berbagai hewan laut seperti teripang, bintang laut, maupun landak laut.
Untuk yang bernyali, Anda bisa saja mendaki bukit-bukit karang yang tersebar
di pantai ini untuk menikmati pemandangan lepas pantai yang merupakan
bentangan Samudera Hindia. Tidak jarang penduduk sekitar atau wisatawan
menggunakan bukit-bukit ini sebagai tempat untuk duduk dan memancing.
Tapi tidak untuk saya. Terima kasih saja…. Untuk dapat sampai ke bagian
‘aman’ atau puncak bukit-bukit karang tersebut, kita harus meloncat ke
sana ke mari dan yang kita tapaki bukan tanah atau batu namun
karang-karang tajam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar