Batik Tulis, batik tulis khas pacitan
tergolong jenis klasik seperti Motif Sidomulyo, sekar jagat, Semen
Romodan kembang-kembang. Kegiatan ini banyak dilakukan sebagai kegiatan
sampingan di Kecamatan Pacitan dan Ngadirojo, Jenis: Kain Panjang,
Sarung, Baju, Selendang, Ikat Kepala, Taplak Meja dan lain-lain, Daerah
pemasaran: Surabaya, Jakarta, Solo, Tanjung Pinang, Singapura dan
Yogyakarta. Karena salah satu potensi unggulan yang diyakini kedepan
akan menjadi komoditas uatama Pacitan dari sektor ekonomi adalah potensi
batik Pacitan. Dan salah satu tempat penghasil batik Khas Pacitan
adalah di Kecamatan Ngadirojo atau Lorok. Produk batik dari Kecamatan
ini adalah batik puri. Tempat pembuatan batik Puri ini tepatnya di desa
cokro kembang kecamatan ngadirojo pacitan, yang jaraknya sekitar 45 Km
dari pusat kota Pacitan.
Menurut ceritanya, Nama Puri ini
sebenarnya diambil dari keluarga Sukatno yang berasal dari Yogyakarta.
Pria yang memiliki jiwa seni tinggi dan berprofesi sebagai pengrajin
batik sejak tahun 1951 ini mempunyai keluarga yang hobi membatik sebagai
profesi keluarga secara turun temurun. Kondisi ini sedikit banyak
mempengaruhi produk batik Puri yang cenderung bernuansa Yogyakarta dan
lebih banyak batik tulis tradisional.
Produk Puri mempunyai 21 motif yang
diantaranya, parang rusak, parang kusumo, parang klitik, semen romo,
parikesit, dele kecer, rawan, gondosuli, truntun, kawung,grompol,
sidomulyo, sidomukti, sidoluhur, grinsing, blarak semruet, dinriris,
sekar jagat, parang barong, mogo sosro, dan keluwung. Dan seiring dengan
perkembangan teknologi dan selera pasar, batik Puri mengembangkan
sayapnya tidak hanya batik tulis tradisional saja, melainkan mampu
membuat berbagai jenis, motif dan warna sesuai dengan pesanan.
Beberapa produk rumah batik ini antara
lain, bakal baju, tablak meja, slendang, sawalan, sprei dan kain panjang
serta ikat kepala dan sarung. Pemasaran batik ini tidak hanya berkutat
di kabupaten Pacitan, namun mencapai luar jawa, diantaranya Tanjung
pinang, Batan, dan lain sebagainya.